Review Game Dragon Ball FighterZ
Developer : Arc System Works
Platform : Windows, PS4, Xbox, Nintendo Switch
Tahun rilis : 2018
Genre : Fighting Game
Alur Cerita
Kisah terkait Android 21 ini akan diambil dari tiga cerita: Protagonis dengan Goku sebagai tokoh sentral, Antagonis dengan Frieza sebagai motor pendorong plot, dan yang terakhir – Android 21 itu sendiri. Ketiganya bukan merupakan satu kisah dengan perspektif berbeda, melainkan tiga kisah berbeda yang masing-masing menawarkan alternatif pendekatan yang semuuanya berpusat pada sosok Android 21. Namun, setiap dari mereka berbagi premis yang sama. Anda bangun tak sadarkan diri dengan sebuah jiwa misterius yang terhubung pada tubuh karakter manapun yang Anda kendalikan. Dunia sedang diancam bahaya, dengan para petarung terkuat yang tiba-tiba lemah dan tertidur pulas, yang kemudian diikuti dengan Clone-Clone mereka dalam wujud gelap yang mulai menciptakan kekacauan di bumi. Tugas Andalah untuk menghentikannya.
Animasi yang Nyata
Dari sisi visual, melihat kemampuan Arc System Works untuk menawarkan animasi ikonik tiap karakter yang ditranslasikan dalam permainan, terutama untuk serangan final yang memesona memang begitu fantastis. Dari sekedar Tien Shinhan yang salah satu serangan andalannya harus berakhir mengorbankan Chiaotzu ala adegan yang tentu saja, tak lagi asing untuk Anda. Kerennya lagi? Fakta bahwa seperti logika yang seharusnya, Chiaotzu hanya bisa mati sekali saja, dengan demikian, serangan final ini memang hanya bisa diakses satu kali dalam setiap pertempuran yang ada.
Terkesan Dramatis
Anda tahu betapa kerennya sebuah game, ketika kami mendedikasikan dua sesi khusus hanya untuk membicarakan presentasi yang ia tawarkan. Karena percaya atau tidak, pesonanya memang belum berakhir hanya pada kemampuan Arc System Works meracik sebuah seri Dragon Ball yang memang “Dragon Ball sekali”. Untuk memastikan ia mampu menyuntikkan apa yang membuat franchise ini dicintai, ia juga berhasil menawarkan satu elemen ekstra lagi. Apa itu? Benar sekali, dramatisasi. Sensasi setiap serangan yang Anda lontarkan, dari tendangan hingga pemungkas terasa begitu kuat dan destruktif dipancarkan di sini.
Gameplay yang Sederhana
Percaya atau tidak, di balik semua gerakan serangan cepat yang ditawarkan oleh Dragon Ball FighterZ, ia sebenarnya adalah sebuah game fighting yang sederhana. Bahwa kompleksitas utamanya tidak terletak pada usaha untuk mengahafal semua baris jurus dan bagaimana cara mengkombinasikannya, tetapi lebih pada bagaimana cara memanfaatkannya pada timing yang tepat untuk menyerang, bertahan, atau melakukan serangan balik. Dipadukan dengan mode tutorial yang cukup jelas dan mendasar pula, percaya atau tidak, Dragon Ball FighterZ bahkan cocok dan bisa dinikmati oleh gamer-gamer yang mungkin tidak terlalu lihai memainkan game-game fighting dua dimensi yang lain, seperti Street Fighter atau King of Fighters misalnya.
Kesimpulan
Arc System Works dan Bandai Namco sepertinya sangat mengerti apa yang membuat Dragon Ball begitu dicintai hingga saat ini, dan kemudian memastikan bahwa semua daya tarik itu tercermin jelas lewat produk yang mereka racik. Kita bicara tidak hanya soal presentasi yang tepat sasaran dan super keren di bagian visual dan audio saja, tetapi juga detail animasi gerak karakter, proses balancing permainan, dramatisasi, hingga konsep lootbox yang berisikan hanya, item kosmetik saja. Bagi gamer yang mencintai Dragon Ball, baik dari seri anime / manga-nya, baik dari seri “Z” atau “Super”, ini akan jadi salah satu produk yang tak ingin Anda lewatkan.