Review Game Call of Duty : Black Ops 4
Developer : Treyarch
Platform : Microsoft, PS4, xbox
Tahun rilis : 2018
Genre : FPS ( First Person Shooting )
Absennya Mode Campaign
Black Ops 4 memang tidak mengusung mode campaign single-player sama sekali. Ini berarti tidak ada lagi mode cerita dimana Anda berperan sebagai satu atau beberapa karakter deengan kemampuan militer luar biasa. Ini berarti tidak ada pula kelanjutan kisah dari atmosfer sci-fi yang sudah super kental di Black Ops 3. Namun bukan berarti, ia tidak memuat basis cerita di dalamnya. Ada basis cut-scene yang menjelaskan apa yang terjadi dan motivasi yang mendorong konflik yang muncul di Black Ops 4. Namun tidak diceritakan dalam sesuatu yang sifatnya interaktif, melainkan potongan film terpisah yang pasif. Masih berhubungan dengan keluarga “Mason” yang kini berujung merekrut 10 pasukan elite terbaik di dunia untuk melawan sebuah ancaman yang misterius.
Konsep yang Unik
Konsep Specialist yang masing-masing membawa kemampuan khusus dalam pertempuran memang bukan sesuatu yang baru di industri game dan bahkan Call of Duty itu sendiri. Game FPS dengan tipikal konsep hero seperti ini populer di game seperti Overwatch dan sejenisnya. Sementara untuk Call of Duty, mereka sudah mengaplikasikannya sejak era Black Ops 3 dan berhasil mendapatkan reaksi yang cukup positif untuknya. Dimana hal yang bisa Anda lakukan hanya sekedar berlari, melompat, dan melakukan sliding untuk pergerakan lebih cepat. Menggabungkan konsep perang futurisik dan sensasi klasik seperti ini memang membuat Black Ops 4 lebih terasa seperti multiplayer seri Call of Duty lawas daripada seri futuristik yang sempat dibenci dari beberapa seri terakhir.
Mode Zombie
Pada dasarnya, mode Zombie yang ditawarkan oleh Call of Duty: Black Ops 4 juga tidak banyak berbeda. Dibagi ke dalam dua skenario berbeda, dimana Anda bisa memilih untuk bertahan hidup di sebuah kapal raksasa atau di sebuah coliseum super menyeramkan, ia tetap diposisikan sebagai game kooperatif super seru. Membunuh zombie akan menghadiahi Anda point yang kemudian bisa dialihkan untuk membeli senjata lebih kuat, mengisi peluru senjata yang sudah Anda miliki sebelumnya, atau membuka pintu yang bisa berujung menjadi sekedar jalan pintas atau area yang baru. Mengingat membuka area seperti ini tidaklah murah, kooperasi antar karakter untuk menentukan siapa yang akan “berkorban” untuk membuka pintu seperti ini tentulah penting. Apalagi mengingat ia terkadang memuat senjata lebih kuat.
Kesimpulan
Di awal, ketika konfirmasi bahwa ia tidak lagi mengusung mode campaign mengemuka, ada rasa pesimis yang kuat bahwa seri terbaru ini akan berhasil tampil menggoda dan menarik. Namun siapa yang menyangka bahwa dari semua seri Call of Duty yang sempat dirilis ke pasaran, kami justru berakhir menghabiskan waktu terbanyak dengan Black Ops 4. Sistem Specialist di mode multiplayer konvensional berhasil menawarkan sesuatu yang terasa menyegarkan di atas sebuah sistem yang begitu familiar. Blackout juga berujung jadi sebuah game battle-royale yang sudah lama diimpikan, sebuah game yang minim masalah teknis dan memang terasa seperti sebuah game AAA.