Review Game Diablo III
Developer : Blizzard Entertainment
Platform : Windows, PS4, xbox, Nintendo Switch
Tahun rilis : 2012
Genre : Action RPG ( Role Playing Game )
Alur Cerita
20 tahun yang lalu, Worldstone yang menjadi benteng pelindung antara dunia manusia dan neraka hancur dalam upaya untuk mengalahkan sang iblis Diablo. Dengan garis pembatas yang tidak lagi ada, tentu menjadi hal yang masuk akal untuk mengantisipasi serangan dalam skala yang lebih besar dari para pasukan Neraka ini. Namun apa yang terjadi? Secara mengejutkan, dunia justru berada dalam kondisi yang sangat aman.
Deckard Cain, sebagai salah satu manusia yang mengetahui kebenaran di balik perang besar ini berusaha mencari jawaban atas misteri “gencatan senjata” ini. Bersama dengan Leah – anak adopsinya, Cain menemukan sebuah kebenaran yang mengejutkan. Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa para iblis lebih memilih “diam” ketika Worldstone hancur? Apakah peran Leah dalam semua kekacauan ini? Anda tentu harus memainkan game ini untuk mendapatkan jawaban dari semua pertanyaan ini.
Perpaduan Single Player dan MMORPG
Keduanya mengambil dua arah mekanisme gameplay yang bertolak-belakang satu sama lain dan menawarkan sebuah sensasi permainan yang berbeda. Single Player berfokus pada pengalaman bermain dan kenikmatan diri sendiri, sementara MMO adalah sebuah genre yang didesain untuk dimainkan bersama-sama dengan orang lain. Percaya atau tidak, sensasi inilah yang akan Anda dapatkan ketika memainkan Diablo III ini.
No Skill dan Attribute Points
Apakah Anda pernah berkeinginan untuk menciptakan sesosok wizard dengan health super besar dan mampu mengalahkan musuh dengan hanya pukulan tangan kosong? Atau seorang Barbarian dengan tingkat evasion yang tinggi dan hampir mustahil untuk mendapatkan damage dari serangan biasa? Di seri Diablo sebelumnya, Anda diberi kebebasan untuk mendistribusikan skill dan attribute points yang didapatkan setiap kali naik level, sehingga hal ini dimungkinkan. Berharap untuk melakukan hal yang sama di Diablo III? Tinggal sebuah mimpi. Tidak tanggung-tanggung, Blizzard menghapus kedua sistem yang menjadi akar dari Diablo di masa lalu ini, hingga tidak bersisa.
Kesimpulan
Sebagai seorang gamer yang begitu menikmati kedua seri sebelumnya dan dengan sabar menunggu kehadiran seri ketiga ini, ada dilema yang menyertai pengalaman memainkan Diablo III ini. Di satu sisi ada rasa lega dan puas karena akhirnya dapat memainkan game ini secara langsung. Perubahan mekanisme gameplay yang diusung Blizzard memang terasa cukup absurd di awal-awal permainan, namun menjadi jauh lebih dinikmati seiring dengan berjalannya waktu permainan. Semua pengalaman ini tampil semakin maksimal ketika mulai menginjak tingkat kesulitan tinggi yang menuntut Anda untuk melakukan party dengan gamer lain di seluruh dunia.