Review Game Resident Evil village
Developer : Capcom
Platform : PC, PS4, Xbox
Tahun rilis : 2021
Genre : Survival Horror
Alur cerita
Resident Evil Village merupakan seri sekuel dari Resident Evil 7. Bertahun-tahun setelah apa yang terjadi di Lousiana, Ethan dan Mia terlihat menjalani hidup normal nan bahagia bersama. Kini dengan anak mereka yang masih bayi, Rosemary. Namun tiba-tiba segala sesuatunya berubah hanya dalam waktu satu malam saja. Chris Redfield yang di awal membantu proses transisi hidup normal Ethan tiba-tiba menyerang kediaman mereka, dengan tim dan senapan mesin. Ia berhasil menghabisi Mia dan menculik Rose serta Ethan yang di saat itu, geram dan kebingungan.
Dalam kondisi tidak sadar diri dan terbangun di sebuah lokasi yang misterius, Ethan berujung terdampar di sebuah desa misterius yang ternyata memuat terror yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Tidak lagi dihuni banyak penduduk di sekitar, ia justru dibanjiri makhluk lycan yang dengan terus berburu dan memakan manusia.
RE Engine Terbaru
RE Engine merupakan salah satu inovasi terbaik yang diciptakan Capcom selama 5 tahun belakangan. RE engine diterapkan Dalam Resident Evil 7 dan kemudian dijadikan basis untuk lebih banyak franchise raksasa mereka, dari Devil May Cry hingga Monster Hunter, engine ini tidak hanya menjamin kualitas visual memanjakan mata tetapi juga performa yang terhitung stabil dan optimal, baik di PC ataupun konsol.
Yang menarik di Resident Evil Village? Mereka sepertinya berhasil membawa engine ini setidaknya, satu level lebih tinggi. Cukup untuk membuat Anda memahami bahwa klaim mereka di awal untuk mendorong game ini hanya di konsol generasi terbaru dan PC bukanlah sesuatu yang berlebihan. Resident Evil Village memang tampil memesona.
Area Map yang Sangat Luas
Satu hal yang akan langsung Anda sadari saat memainkan Village adalah ambisi jelas Capcom untuk memperluas segala sesuatunya dibandingkan seri sebelumnya. Perluasan pertama datang dari seri lore yang tanpa spoiler, bisa kami konfirmasikan berhasil menjelaskan beberapa “lubang” cerita yang sempat dikeluhkan gamer baik untuk seri ini ataupun seri sebelumnya. Perluasan kedua datang dari desain “tempat bermain” yang kini tidak lagi terjebak di dalam sebuah rumah raksasa dengan struktur kompleks berisikan monster di dalamnya. Kata “Village” di dalam Resident Evil Village memang mengacu pada definisi desa yang seharusnya
Action yang Mendominasi
Action menjadi Highlight dan elemen yang ditonjolkan alih-alih konsep survival yang sempat tersedia untuk Resident Evil 2 Remake dan Resident Evil 7. Ethan Winters di Village adalah Ethen sang mesin pembunuh dan bukan lagi Ethan pengecut seperti di seri-seri sebelumnya. Konsep ini langsung menguat mengingat dua senjata api handgun dan shotgun akan Anda temukan dalam waktu singkat saat Anda memainkan Village ini. Bersama dengan progress yang juga dipengaruhi rajinnya Anda melakukan proses eksplorasi, Anda juga akan menemukan lebih banyak senjata-senjata yang mematikan untuk Anda gunakna selama Anda memiliki dan bisa mengatur inventory Anda yang terbatas.
Kesimpulan
Bagi Anda yang mengharapkan kembalinya genre survival horror di seri ketujuh sebelumnya, Village akan terasa seperti masih terasa kurang. Sementara untuk Anda yang merindukan kembalinya cita rasa action versi RE4 dan tidak terlalu puas dengan RE7? Ini adalah pendekatan bak surga yang sudah lama Anda nantikan. Anda tidak bisa memungkiri bahwa Capcom berusaha melakukan sesuatu yang ambisius dan fantastis dengan Village, baik dari sisi visual, cerita, dunia, hingga karakter antagonis yang ada. Hanya saja, ia terasa begitu berbeda dari seri sebelumnya.